Rusinah Baskha. Powered by Blogger.
Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts
Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts

Thursday, December 03, 2015

Sifat Guru yang tak disukai siswa


____Self Reminder_____
1.    Guru tidak mengusai materi
Materi pembelajaran merupakan intipokok sistem pembelajaran, jadi kitaharus menguasai materi yang maudiajarkan ke siswa secara detail.Jangan sampai kita mengajarkan halyang kita juga belum menguasainya.Memangtidak ada manusia yangdapat memahami segala hal dengan sempurna, makanya kita harus terus belajar untuk mengajar. Sehinggakonsep yang kita ajarkan terasa mantap, siswapun akan suka dengan Anda sebagai guru.

2.    Jarang Masuk
Tidak sedikit guru yang sibuk di luarkegiatan sekolah, mungkin itu kegiatan keluarga maupun kegiatan bisnis. Kepentingan Bisnis dankeluarga boleh dilakukan asal tidak mengganggu kegiatan belajar dikelas, apalagi sampai tidak masuk dan mengabaikan tugasnya mengajar. Guru seperti ini sangat tidak disukai oleh siswanya. Jadi hindarilah!

3.    Berpakaian tidak rapi (Norak)
Bagi murid-murid, guru itumerupakan cermin yang bisa mereka contohkan. Tapi bagaimana kalau guru berpakaian tidak rapi apalagi sampai berpakaian norak. Siswa akan menjadi tidak respect terhadap guru yang guru yang berpakaian tidak rapi. Ketidak siswa tidak resfect biasanya siswa tidak bisa menerima materi pembelajaran dengan baik.

4.    Berkata kasar.
Perkataan  terhadap siswa harus halus, memikat, dan penuh perhatian. setiap bimbingan, nasehat, dan perkataan harus disampaikan dengan lemah lembuh. Hindari mengeluarkan perkataan kasar, bernada tinggi dan ancaman. Jika itu terjadi, tidak ada efektivitas dalam pembelajaran yang dilakukan. siswa akan mencemooh dan mngolok-olok guru yang sering berkata kasar.

5.    Memberikan tugas rumah atau PR tanpa diperiksa.
Pekerjaan rumah (PR) memang dapat menjadikan siswa rajin belajar di rumah. Mereka akan mengatur waktu untuk belajar ekstra demi menyelesaikan tugas dari gurunya. Namun ketika kesungguhan mereka di sia-siakan oleh gurunya, mereka akan kecewa dan semangat untuk mengerjakan PR selanjutnya akan kendor. Guru yang tidak memeriksa PR yang dikerjakan oleh siswa, secara otomatis tidak akan disukai oleh siswanya.

6.   Menghukum semena-mena.
Menghukum siswa harus didasari dengan kasih sayang, kebijaksanaan, dan kearifan. Jangan memberikan hukuman kepada siswa berdasarkan kebencian, permusuhan, dan emosi yang tidak terkendali. Guru adalah pembimbing spiritual murid, sehingga sikap perilakunya harus konsisten dengan statusnya sebagai pembimbing moral dan spiritual. Kalau hukuman didasari sifat kasih sayang, maka guru akan didasari sifat kasih sayang, maka guru akan menghindari cara-cara yang di luar batas
kewajaran, bahkan tidak akan menghukum murid dengan hal-hal yang positif untuk meningkatkan kemampuan dan integritas moralnya. Kalau guru menghukum semena- mena dengan tindakan semena- mena. seperti menyuruh berdiri di halaman sekolah selama jam pelajaran, bertidak keras, menempeleng, dan sejenisnya maka ini akan menimbulkan kemarahan siswa. Bahkan ini dikwatirkan siswa akan membalasnya di luar sekolah. Oleh karena itu hindari menghukum semena-mena.\


7.    Pilih Kasih (tidak adil).
Sikap pilih kasih atau tidak adil akan membuat kebijasanaan guru tidak dihormati siswanya. Mereka akan bertindak menjauh, seperti tidak mengindahkan perintah gurunya. Oleh sebab itu, sikap pilih kasih jangan samapi ditunjukan guru ke siswanya. Bersikaplah adil

8.   Cuek di dalam kelas maupun diluar kelas
Jika guru cuek dengan siswanya, baik dalam maupun di luar kelas. Maka siswa tidak dapat merasakan hubungan emosional yang positif antara guru dan muridnya. Mereka hanya akan belajar dalam arti formal, tetapi tidak memiliki hubungan psikologi yang akrab yang penuh manfaat.

9.   Tidak memberikan contoh yang baik
Siswa adalah peniru yang sangat baik. Sebaiknya guru selain memberikan pelajaran materi kepada siswa juga memberikan contoh prilaku yang baik pula. Sehingga kelak siswa dapat bermasyarakat dengan baik.

10. Kaku (tidak humoris)

Tidak humoris merupakan sifat guru yang kurang disukai oleh siswa, karena guru yang kaku, tidak humoris biasanya menimbulkan pembelajaran yang terasa tegang sehingga siswa tidak dapat mengikuti proses KBM dengan baik.

11.  Membanding-bandingkan

Guru yang suka membanding- bandingkan siswa satu dengan yang lain atau membandingkan antar kelas dapat menimbulkan perasaan ketidaksukaan siswa yang merasa  diremehkan. Jadi hidarkan membandingkan siswa di depan mereka.

12. Tidak hafal nama siswa Tidak hafal nama siswa satu per satu
Sudah  menjadi rahasia antar guru (penulis juga tidak hafal). Maklum ini merupakan hal yang cukup sulit bagi guru yang mengajar siswa lebih dari 300 orang. Tapi cobalah untuk semaksimal mungkin untuk hafal nama mereka, minimal nama panggilannya.
Sumber : Konsultan Muda

Friday, October 30, 2015

FAKTA MAHASISWA AKTIVIS

Fakta Mengenai Mahasiswa Aktivis yaitu :
1.      Organisasi Mengasah Soft Skill
Mereka Ini adalah kemampuan manajemen diri maupun manajemen orang lain.Soft skill adalah salah satu bentuk kecerdasan juga lho, guys. Mengapa? karena dengan melatih soft skill, berarti kamu bisa bekerja dalam tim, memanajemen sebuah hierarki dan bekerja sama dengan rekan dengan berbagai latar belakangan.
2.       Memperluas Jaringan dan Pintar
Menambah Teman Bayangkan saja sekarang kamu sudah Temanmu pun akan tambah banyak, tidak seperti dulu saat temanmu hanyalah anak- anak satu jurusan dan satu fakultas.
3.       Aktif di Organisasi Bisa Mempertajam Bakat
 Kamu bakat ngomong di depan umum? Dengan ikut kepanitiaan kamu bisa mengasah bakatmu dengan menjadi MC di berbagai acara kampus.Kamu suka mengatur dan melakukan koordinasi? Kamu bisa menjadi koordinator acara untuk pensi kampus, misalnya.
4.       Putting Theory Into Practice
Percuma saja berteori, tanpa ada praktek nyata. Kamu cerdas dalam hal teori, tapi kalau gak bisa menerapkannya dengan baik itu artinya sama saja. Kalau kamu berorganisasi, itu akan melatihmu untuk semakin cerdas dalam take action!
5.       Menambah Nilai CV-Mu
Saat melamar kerja, HRD juga nggak akan melewatkan pengalamanmu berorganisasi. Orang yang banyak pengalaman berorganisasi terkesan valuable. Pasalnya kecerdasan mereka dalam bersosialisasi lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berorganisasi saat masa perkuliahan.
6.       Cerdas Memberikan Ide untuk Peduli Lingkungan
Kepedulian terhadap lingkungan sosial bisa diwadahi dalam organisasi. Kamu akan terlatih untuk peduli dengan sekitar dan mendapatkan ide-ide baru yang lebih baik.

Tuesday, October 07, 2014

100 Cara Menjadi Guru Sukses


  1. Proses menjadi guru yang profesional diawali dengan sikap yang mantap, yakin keyakinan.
    Keyakinan terhadap profesi Anda adalah kunci kesuksesan.
  2. Yakinlah ada hakim di balik profesi anda. Ada hal-hal tersembunyi, ada dunia yang indah, ada cinta yang menyala, ada masa depan yang menjanjikan, dan ada jinjiTuhan yang pasti.
  3. Jangan ragukan lagi bahwa profesi Anda adalah penting. Jika pemadam kebakaran atau dokter dapat membantu menyelamatkan jiwa seseorang, maka Anda pun dapat membangun peradaban. Bukankah guru juga seorang pahlawan?
  4. Jangan gunakan kata "hanya" untuk menyebutkan profesi Anda. Jika Anda tidak menghargai profesi Anda, siapa lagi yang akan menghargainya?
  5. Syukuri dan nikmatilah profesi Anda. Sikap ini merupakan sumber energi besar untuk menjalani profesi Anda
  6. Rancanglah pembelajaran Anda sebaik mungkin sehingga memudahkan Anda melaksanakanya. Tuliskan dengan jelas dan rinci apa yang akan siswa dan Anda lakukan dalam pembelajaran.
  7. Tetapkan indikator pencapaian pembelajaran di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Anda secara operasional dan jelas. Tetapkan pula meode dan media pembelajaranyang akan Anda gunakan serta uraikan penggunaanya.
  8. Milikilah dokumen-dokumen penting, seperti kurikulum, silabis, dan sistem penilaian yang mendukung tugas profesional Anda.
  9. Kuasai materi jauh lebih banyak dari yang Anda ajarkan, Bersiaplah untuk membelajarkan siswa yang berkemampuan lebih selain siswa yang lambat.
  10. Mulailah mempelajari dengan tepat waktu. Ucapkan salam dan tanyakan kondisi siswa agar suasana lebih hangat dan tidak kaku. Sebarkanlah pandangan ke seluruh siswa sehingga mereka merasa diperhatian keberadaanya.
  11. Sadarkan siswa akan manfaat pembelajaran yang akan mereka ikuti dengan mengaikannya dengan masalah nyata atau materi yanh telah siswa ketahui.
  12. Pastikan siswa telaj menguasai materi prasyarat dengan memberikan pertanyaan lisan atau tes tertulis singkat  di awal pembelajaran.
  13. Berikan gambaran siswa tentang kopetensi yang harus mereka kuasai, kegiatan pembelajarn yang akan mereka lakukan, dan tugas-tugas yang akan mereka kerjakan.
  14. Sesekali tanyakan kepada siswa, pembelajaran sepertiu apa yang mereka kehendaki, agar mereka akan merasa dilibatkan dalam pembelajaran.
  15. Setiap siswa memiliki tipe dan gaya belajar sendiri. Gunakam metode pembelajaran yang sesuai dengan kompeensi, materi, karakteristik siswa, dan kondisi kelas Anda.
  16. Cara menghafal yang paling baik aalah dengan memahami. Meminta siswa untuk menghafal tanpa memahaminya merupakan perbuatan sia-sia dan mungkin juga kejam.
  17. Pembelajaran tidak di masukan sebagai proses mentrasfer ilmu, melainkan sebagai usaha guru untuk membantu siswa membangun pengetahuannya. Kembangkanlah suasana pembelajaran yang mungkin siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri.
  18. Terapkan pembelajaran yang membiasakan siswa untuk memecahkan masalah, menginterprestasikan data, memahami isu, atau mengekspresikan pendapat dengan alasan yang tepat. Hal yang demikian diyakini dapat mengembangkan keterampilan siswa untuk berfikir logis dan krisis.
  19. Lakukan pembelajaran yang menyeimbangkan aktivitas memtal dan fisik siswa.
  20. Lakukan aktivitas pembelajaran yang bervariasi. Jika perlu berikan humor atau permainan edukatif. Gunakan sumber belajar yang bervariasi guna lebih memperkaya pengalaman belajar siswa.
  21. Berikan penekanan pada konsep-konsep penting dengan sedikit meninggalkan intensitas suara ketika menyabutkanya, memberikan isyarat, memberikan ilustrasi gambar, atau dengan mengulanginya.
  22. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mencerna penjelasan Anda dengan memberikan waktu jeda atau hening sejenak di sela-sela penjelasan Anda.
  23. Sikap diam siswa kadang bukan pertanda bahwa mereka telah memahami materi pelajaran. Berikan pertanyaan atau tugas singkat guna memastikan bahwa mereka memang betul-betul menguasainya.
  24. Jangan berharap siswa dapat mengerjakan tugas yang Anda berikan dengan baik, jika Anda tak pernah menjelaskan cara mengerjakanya.
  25. Jawaban yang benar hanya diperoleh dari pertanyaan yang tepat. Ajukan pertanyaan dengan jelas, tepat, dan tidak terlalu panjang sehingga muda dipahami siswa.
  26. Berikan pertanyaan atau tugas ke seluruh siswa sebelum menunjuk salah satu siswa untuk menjawab atau mengerjakannya. Janagan lupa, berikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir sebelum mereka menjawabnya.
  27. Jangan selalu meminta atau memanggil siswa untuk mengerjakan tugas atau menjawab pertanyaan berdasarkan urutan daftar hadir atau sesuai urutan tempat duduk mereka. Pastikan bahwa semua siswa selalu siap mengerjakan tugas atau menjawab pertanyaan Anda setiap saat.
  28. Jika siswa tidaj segera menjawab pertanyaan Anda, berikan pertanyaan-pertanyaan menuntun, atau ungkapan kembali pertanyaan Anda dengan kelimat yang lebih sederhana.
  29. Dengarkan pertanyaan atau pendapat siswa dengan baik. Hindari menanggapinya dengan sinis. Mintalah siswa lain untuk juga mendengarkan dan beri kesempatan kepada mereka untuk menganggapinya sebelum anda berikan jawaban atau penjelasan.
  30. Jika pertanyaan atau pendapat siswa tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari, jawablah dengan singkat dan sampaikan bahwa hal itu dibahas pada pertemuan lain atau beritahu da mana siswa dapat memperoleh jawabanya.
  31. Jika pertanyaan siswa terkait dengan arti kata atau kalimat bahasa asing, janganlah dijawab dengan sekedar menterjemahkannya, tapi berikan juga contoh, gambar, peragaan, atau model.
  32. Rancanglah pembelajaran yang dapat membelajarkan nilai-nilai edukatif sehingga dapat membantu siswa memiliki kepribadian yang baik.
  33. Terapkan pembelajaran yang meneknkan pentingnya kebersamaan dan menghargai perbedaan. Sadarkan pula bahwalebih banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan kerjasama daripada berkompetisi.
  34. Sesekali, jangan biarkan siswa membentuk kelompok belajar mereka sendiri. Atur ulang keanggotaan kelompok belajar dengan memperhatikan keberadaan siswa. Yakni bahwa mereka juga membutuh-kan pengalaman kerja sama dalam keberagaman.
  35. Bicara berlebihan tidak identik dengan pembelajaran yang baik. Sedikitlah bicara dan benyaklah mendengarkan pertanyaan atau penda-pat siswa. Penjelasan singkat sering lebih efektif.
  36. Ada kalanya konsep atau materi begitu abstrak bagi siswa. Buatlah ia konkret dengan menggunakan peraga atau media yang sesuai.
  37. Kebaikan suatu media pembelajaran tidak terletak pada kecanggihanya, melainkan pada kesesu-aiannya dengan kompetensi, materi, metode pembelajaran, serta karakteristik siswa.
  38. Benda-benda konkret sederhana di kelas atau yang dapat di temukan di lingkungan sekitar mungkin lebih efektif untuk membelajarkan suatu konsep. Namun memang terdapat konsep-konsep tertentu yang kompleks akan lebih mudah dipahami jika menggunakan program-program komputer tertntu yang canggih.
  39. Jika akan menggunakan Over Hesd Projector (OHP),  siapkan terlebih dahulu trensparasi dengan tulisan atau gambar yang jelas. Letakkan terlebih dahulu transparansi sebelum OHP dihidupkan. Atue fokus dan bacalah tulidan yang ada di transparansi. Matikan OHP jika akan mengganti transparansi atau bila akan memberikan penjelasan yang panjang.
  40. Sebelum Anda memulai pembelajaran, pastikan bahwa papan tulis dalam keadaan bersih. Tulislah hal-hal yang penting dengan jelas dan rapi.
  41. Jika papan tulis terlalu lebar, bagilah menjadi dua bagian. Mulailah menulis dari kiri atas dan teruskanlah  ke sebelah kanannya. Sesekali berjalanlah ke begian belakang kelas untuk memastikan bahwa tulisan Anda dapat di baca seluruh siswa. Pastikn papan tulis dalam keadaan bersih sebelum Anda meninggalkan kelas
  42. Hargai dan mengertilah siswa jika anda ingin dihargai, dihormati, dan dimengerti oleh mereka.
  43. Janganlah ragu dan menunda untukmenberikan pujian atau hadiah kepada siswa sebagai imbangan atas prestasi mereka. Berikan teguran atau hukuman yang mendidik terhadap perilaku yang kurang sesuai. Acungan jumpol, anggukan kepala, sorot mata, atau ucapan Anda dapat untuk mengekspresikannya.
  44. Seimbangkanlah antara memuji dan mengkritik siswa. Pujilah siswa secara terbuka namun kritiklah mereka secara individual. Hindari memberikan pujian yang berlebihan. Siswa lebih memerlukan umpan balik yang jujur dan realistis.
  45. Segera lupakan kesalahan dan kegagalan siswa. Maafkan mereka. Hindari memvonis siswa berdasarkan kesalahan yang pernah mereka lakukan. Guru yang baik selalu memberikan kesempatan lagi bagi siswa yang belum berhasil.
  46. Bersikaplah realistis dan bijaksana terhadap pekerjaan rumah yang Anda berikan kepada siswa. Hindari pemberian pekerjaan rumah yang berlebihan. Siswa mempunyai aktivitas pribadi lain yang juga pentimg : beribadah, berolahraga, melakukan hobi, dan kegiatan keluarga lainya
  47. Siswa berhak segera mengetahui seberapa jauh mereka menguasai kompetensi yang talah di tentukan.Sampaikan sesegera mungki kepada siswa hasil belajar mereka.
  48. Hendaknya tidak hanya menggunakan hasil tes tertulis untuk menyimpulkan kemampuan siswa. Mungkin, siswa mempunyai kemampuan yang lebih daripada yang ditunjukan oleh hasil tes tersebut. Gunakan metode penilaian yang sesuai dan bervariasi, seperti penilaian kinerja, observasi sistematik, penilaian portfolio, dan sebagainya, sehingga dapat menggambarkan kemampuan siswa secara menyeluruh.
  49. Selain untuk menilai kemampuan siswa, gunakan hasil tes untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran dan mengidentifikasi bagian materi yang siswa masih memerlukan bantuan atau remidi. Perlu diingat, hasil tes tidak digunakan untuk menghukum, memvonis, atau memperma-likan siswa.
  50. Hendaknya tidak mengatakan kepada siswa tentang kegagalan mereka tanpa memberitahukanya di mana dan bagaimana mereka dapat memperbaiki atau memperoleh bantuan untuk memperbaiki.
  51. Dorong siswa untuk mengungkapkan pengalaman belajarnya, juga mengungkapkan apa yang sudah dan belum mereka ketahui. Hal ini merupakan cara baik bagi siswa untuk menyatakan perasaanya, mengekspresikan kreativitasnya, dan mempraktikkan kemampuan menilis
  52. Sediakan waktu untuk memberikan bantuan secara individual kepada siswa jika mereka memang memerlukannya.
  53. Jelaskan posisi Anda terhadap isu-isu penting yang mungkin dihadapi siswa, seperti penyalahgu-naan narkoba, kekerasan, dan sebagainya. Siswa memerlukan Anda sebagai pembimbingnya.
  54. Sesekali ceritakan kehidupan harmonis keluarga Anda atau orang lain. Hal ini dapat menyadarkan mereka bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat diusahakan dan dimiliki siapapun.
  55. Tekankan kepada siswa akan pentignya pembelajran sepanjang hayat. Sadari bahwa tidak semua siswa dapat menjalankan sekolah. Namun, yang pasti mereka harus mencapai kesuksesan. Salah satu kunci kesuksesan adalah dengan belajar sepanjang hayat.
  56. Biarkan siswa melihat bagaimana Anda melakukan aktifitas belajar, membaca, dan bekerja keras. Hal ini merupakan cara yang efektif untuk membelajarkan hal serupa.
  57. Janganlah berputus asa terhadap kenakalan siswa. Sedikit kenakalan, kadang merupakan pertanda kreativitas. Berpikirlah bahwa tidak sedikit orang dewasa yang sukses adalah mereka yang dulunya nakal di sekolah.
  58. Sadari bahwa boleh jadi siswa yang paling menjengkelkan Anda, adalah siswa yang paling  memerlukan bimbingan Anda.
  59. Berhati-hatilah dengan pandangan mata Anda.Memang, pandangan mata tidak dapat membunuh, tetapi sangat mungkin dapat membuat nyuri dan menyakitkan siswa.
  60. Perhatikan bahasa tubuh Anda. Sikap tubuk dan ekspresi mimik sering memiliki makna lebih daripada kata-kata.
  61. Sesekali terlihatlah dalam aktivitas siswa di luar kelas. Hal ini merupakan cara yang baik untuk membangun hubungan yang positif dengan siswa.
  62. Jagalah kata-kata Anda. Jangan pernah berkompromi dengan ketidakjujuran. Jangan pernah menjalankan sesuatu yang tidak mungkain Anda tepati. Jika siswa tidak mempercayai gurunya, siapa lagi yang dapat mereka percayai?
  63. Jika Anda tidak segera mengharapkan kesempurnaan pada diri siswa., niscaya mereka tidak akan mengecewakan Anda.
  64. Jangan berfikir bahwa Anda mampu menyelesaikan semua masalah siswa. Acapkali siswa memang memerlukan bantuan ahli. Kenalilah keterbatasan Anda
  65. Amatilah siswa ketika masuk dan meninggalkan kelas Anda.Wajah mereka akan mengatakan banyak pada Anda tentang pembelajaran yang Anda lakukan.
  66. Sesekali aturlah tempat duduk siswa sehingga mudah Anda untuk berinteraksi dengan mereka.
  67. Berdiri di belakang meja bukanlah posisi terbaik. Bangkit, bekati, dan bimbinglah siswa. Mereka memerlulan kedekatan dan bimbingan Anda.
  68. Sesekali biarkan sedikit kegaduhan terjadi di kelas. Kadang ini merupakan tanda bahwa siswa berfikir dan terlibat dalam pembelajaran.
  69. Buatlah kesepakatan dengan siswa tentang apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan di kelas serta konsekuensinya. Ini merupakan salah satu pendekatan Anda dalam mengelola kelas.
  70. Jika ada siswa yang mengobrol saat anda menjeleskan, berhenti berbicara.Pandanglah mereka, panggil namanya, beri pertanyaan, atau minta mereka untuk berpendapat.
  71. Hadapilah siswa yang nakal dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan perhatian.Hafalkanlah namanya. Gunakan namanya sebagai conyoh kalimat atau  suatu kasus yang baik. Mintalah untuk membaca teks, atau mengerjakan tugas di papan tulis. Jangan lupa bimbinglah mereka.
  72. Jangan banyak membuang tenaga dengan marah. Marah memeng mudah dilakukan. Tetapi marah pada saat yang tepat, pada orang yang tepat, dengan kadar yang tepat, dan alasan yang tepat tidak mudah dan perlu dipelajari.     
  73. Siswa memerlukan Anda dalam tampilan terbaik. Kenakan pakaian yang bersih, rapi, dan tidak ketat sehingga tidak mengganggu penampilan/gerak Anda serta nyaman dipakai dan dilihat. Pakailah sepatu tertutup (bukan sepatu sendal) yang sesuai dan nyaman bagi kaki anda.
  74. Penampilan yang baik menjadikan Anda merasa lebih segar dan percaya diri. Anda harus merasa baik dan nyaman tentang diri Anda sebelum Anda berusaha berusaha membangun kepercayaan diri siswa.
  75. Gunakan rias wajah secukupnya sehingga tidak mengganggu perhatian iswa. Gunakan pula parfum seperlunya untuk menambah keyakinan diri.
  76. Ketahui dan taatilah kode etik profesi Anda. Pelajari juga segala peraturan/perundang-undangan yang mengatur hak dan kewajiban Anda.
  77. Ketahui dan taatilah segala ketentuan atau tata tertib sekolah Anda. Ajak dan doronglah siswa untuk menaatinya juga.
  78. Luaskan wilayah pergaulan Anda. Bergabunglah dengan asosiasi profesi Anda. Kembangkan interaksi dengan orang lain dari berbagai latar belakang sosial. Hal ini akan membuka diri Anda dan memperkaya pengalaman dan pelajaran anda.
  79. Jangan malu dan sungkan untuk meniru keberhasilan guru lain. Temukan cara bagaimana mereka melakukan hal itu.
  80. Kembangkalah prinsip belajar sepanjang hayat. Guru yang baik juga pembelajar yang baik. Belajarlah hal-hal baru setiap hari yang akan memberikan hal-hal baru dan tantangan yang lebih.
  81. Banyaklah membaca buku yang dapat meneguhkan kemampuan pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial Anda sebagai guru. Sediakanlah waktu sedikitnya 15 menit untuk memikirkan dan mendapatkan bacaan Anda.
  82. Kuasailah teknologi terbaru. Belajarlah kepada orang lain jika memang perlu. Jangan biarkan siswa menganggap Anda ketinggalan zaman.
  83. Sediakanlah waktu untuk mengevaluasi dan merefleksi diri. Jika perlu, temukan suatu tempat dimana Anda dapat menikmati kesendirian Anda. Kadang, kesunyian adalah obat yang mujarab bagi segala kepenatan.
  84. Ingat kembali alasan mengapa Anda menjadi guru. Hal ini akan memperbaharui komitmen Anda. Alasan-alasan seperti mencintai anak atau keinginan untuk membantu sesama, masih relevan untuk diingat guna memperbaharui semangat Anda.
  85. Ingat kembali hal yang menyenangkan Anda ketika menjadi siswa. Terapkanlah juga hal ini pada pembelajaran Anda. Perspektif ini akan mengubah cara Anda mengajar.
  86. Jangan sia-siakan waktu Anda untuk mengatakan kepada orang bagaimana baiknya Anda mengajar. Biarkan siswa yang mengatakan hal itu berdasarkan pengalamanya.
  87. Tanyaka kepada diri Anda, jika pembelajaran Anda kurang menyenangkan bagi siswa atau jika siswa mengalami kebingungan dalam memahami materi pelajaran, boleh jadi Anda penyebabnya.
  88. Anda tidak harus lebih cerdas daripada siswa Anda. Tetapi yang pasti, Anda harus lebih dewasa dari mereka.
  89. Berpikirlah tentang orang-orang atau guru-guru Anda yang dapat memberikan inspirasi. Anda tidak dapat menjadi seperti mereka, tetapi Anda dapat menemukan cara bagaimana menjdi lebih daripada mereka. Jadilah diri anda sendiri.
  90. Jangan terlalu sedih terhadap apa yang dikatakan siswa tentang diri anda. Lebih sedihlah jika mereka tidak pernah berkata apapun tentang diri Anda, itu berarti kehadiran Anda sama sekali tak berarti bagi mereka.
  91. Ingat, bahwa Anda tidak harus mencoba menjadi lebih muda daripada umur Anda agar dapat mengajar siswa Anda. Mereka akan menerima anda berapa pun usia Anda jika Anda memberikan apa yang mereka perlukan.
  92. Pikirkanlah tentang prestasi besar yang mungkin dapat Anda capai. Anda tidak dapat mencapai suatu prestasi besar jika prestasi itu tidak pernah anda pikirkan sebelumnya.
  93. Tinjau ulangi visi, misi, dan tujuan hidup Anda. Orang yang paling gagal adalah orang yang tidak mempunyai tujuan hidup dan tidak tahu ingin menjadi apa ia sebenarnya.
  94. Anda hanya akan dapat berkonsentrasi menjalani profesi anda jika kondisi spiritual Anda tenang. Setiap gerak, keinginan, cara berfikir, dan sikap Anda akan mudah terpengaruh oleh nuansa spiritual Anda. Tingkatkan stamina spiritual Anda dengan melakukan ibadah rutin yang dapat menenteramkan jiwa Anda.
  95. Ingatlah selalu pembelajaran terbaik yang pernah Anda lakukan. Pikirkanlah, bagaimana hal itu dapat terjadi lagi.
  96. Terimalah kegagalan Anda juga kegagalan siswa Anda. Belajarlah dari hal ini dan majulah.
  97. Pelajarilah karya sastra. Hargai musik dan seni.Hal ini dapat menghaluskan jiwa, meningkatkan kearifan Anda dan meningkatkan kualitas pembelajaran Anda.
  98. Jagalah kesehatan dan kebugaran fisik Anda. Siswa slalu mempunyai banyak Energi untuk beraktifitas. Sebaiknya anda juga.
  99. Lakukan kebiasaan yang memberdayakan fisik Anda. Bangun pagi dan berolahragalah secara rutin. Kembangkan keterampilan fisik tertentu (hobi) yang dapat membuat Anda lebih Rileks. Kesenangan yang dilakukan secara wajar dapat memberikan relaksasi bagi tubuh dan pikiran.
  100. Lakukan kebiasaan yang mendukun perubahan emosi kebiasaan yang mendukung perubahan emosi Anda. Kembangkan, perbaiki, dan rawatlah hubungan positif Anda dengan orang lain. Pelajarilah keterampilan empatik dan kepekaan emosi. 
SEMOGA DAPAT MELAKSANAKAN DENGAN BAIK

*Diolah dari berbagai sumber
  1.  

Sunday, April 27, 2014

MODEL PEMBELAJARAN : SNowball Throwing

Snowball Throwing adalah salah satu model pembelajaran kooperatif . Model pembelajaran ini dapat
digunakan untuk memberikan konsep
pemahaman materi yang sulit kepada
siswa. Metode Snowball Throwing
juga untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan kemampuan siswa
dalam menguasai materi tersebut.
Pada model pembelajaran Snowball
Throwing siswa dibentuk menjadi
beberapa kelompok. Dipilih ketua
kelompok yang akan mewakili untuk
menerima tugas dari guru. Masing-
masing siswa membuat pertanyaan
yang dibentuk seperti bola (kertas
pertanyaan) lalu dilempar ke siswa
lain kemudian siswa menjawab
pertanyaan dari bola yang
didapatkan.
Snowball Throwing melatih siswa
untuk lebih tanggap menerima pesan
dari orang lain, dan menyampaikan
pesan tersebut kepada temannya
dalam satu kelompok. Lemparan
pertanyaan menggunakan kertas
berisi pertanyaan yang diremas
menjadi sebuah bola kertas kemudian
dilemparkan kepada siswa lain. Siswa
yang menerima bola kertas lalu
membuka dan menjawab
pertanyaannya.
Langkah-langkah Model
Pembelajaran SnowballThrowing
1. Guru menyampaikan materi yang
akan disajikan.
2. Guru membentuk kelompok-
kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang
materi.
3. Masing-masing ketua kelompok
kembali ke kelompoknya masing-
masing kemudian menjelaskan materi
yang disampaikan oleh guru kepada
temannya.
4. Kemudian masing-masing siswa
diberikan satu lembar kertas kerja
untuk menuliskan satu pertanyaan
apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
5. Kemudian kertas tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu
siswa ke siswa yang lain selama + 15
menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola
diberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian.
7. Evaluasi.
8. Penutup. (Suprijono, 2010:128)
Model pembelajaran Snowball
Throwing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya adalah
melatih kesiapan siswa dan saling
memberikan pengetahuan.
Kekurangan model kooperatif tipe
Snowball Throwing yaitu
pengetahuan tidak luas hanya
berkutat pada pengetahuan sekitar
siswa dan kurang efektif
Sumber :sekolahdasar.net
 

Find me on

Facebook  Twitter  Instagram  Youtube

Jumlah Viewer Sampai Saat ini: